Senin, 26 Mei 2014

MIMPI

Mimpi memang orang mudah dalam berkata namun sulit diwujudkan namun kini kita tak harus takut bahkan berhenti untuk bermimpi karena dari sebuah mimpi akan muncul sebuah anugrah dan hidayah yang setiap orang belum tentu bisa mendapatkan seperti yang kita dapatkan dan mari kita belajar untuk percaya bahwa semua pasti terjadi dan bisa terjadi.
Kenapa kamu takut bermimpi??
Beberapa alasan kenapa banyak orang takut bermimpi
1. Tidak serius mau meraih cita-citanya.
2. Tidak mengerti tentang pentingnya goals.
3. Tidak tahu cara menentukan goals.
4. Takut ditertawakan orang jika tidak tercapai.
5. Takut Gagal
Dalam proses pencapaian mimpi, ada 5 pertanyaan kunci di bawah ini yang harus dijawab:
· Dimana posisi kita sekarang?
· Kemana tujuan kita?
· Bagaimana cara mencapainya?
· Apa rencana yang lebih detil?
· Apakah tindakan kita sudah tepat?
 SELAMAT BERMIMPI

Tugu Pahlawan Di surabaya

Tugu Pahlawan terletak persis di depan Kantor Gubernur Jawa Timur. Monument yang berbentuk paku terbalik setinggi 40,5 meter ini dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektar, merupakan bekas Kantor Raad Van Justititie atau Gedung Pengadilan Tinggi pada masa penjajahan Belanda.
Tujuan pembangunan monument ini untuk mengenang sejarah perjuangan Arek-arek Suroboyo mempertahankan kemerdekaan dalam momen bersejarah 10 Nopember 1945 di Surabaya.
Presiden Pertama RI yaitu Ir. Soekarno, didampingi Walikota Surabaya Doel Arnowo, melakukan peletakan batu pertama pada tanggal 10 Nopember 1951 dan setahun kemudian Monumen Tugu Pahlawan diresmikan oleh Presiden, didampingi Walikota Surabaya, R Moestadjab Soemowidigo.
Pintu gerbang menuju area Monumen Tugu Pahlawan dibangun Candi Bentar. Memasuki areal Monumen Tugu Pahlawan mulai tempat parkir hingga pintu masuk Monumen, kita bisa melihat delapan relief yang menggambarkan perkembangan kota Surabaya pada jaman dahulu hingga saat ini.
Museum yang dibangun pada tahun 200 ini dibangun untuk mendukung keberadaan Tugu Pahlawan sebagai monument bersejarah. Didalamnya tersimpan koleksi-koleksi sejarah, seperti peta-peta yang menggambarkan invasi tentara Tar-Tar ke Hujung Galuh dan ada juga berbagai jenis senjata yang digunakan pada Pertempuran 10 Nopember 1945.
Museum ini juga menyimpan beberapa peninggalan milik Bung Tomo dan bendera lascar pejuang ketika pertempuran bersejarah itu terjadi.
Selain itu disediakan ruang Auditorium Visual untuk menyaksikan film  dokumenter tentang Pertempuran 10 Nopember 1945 yang berdurasi 25 menit. Dalam satu hari, pemutaram film dilakukan sebanyak enam kali yang disertai dengan peta maket Surabaya pada tahun 1945, lengkap dengan system pencahayaan dan detector asap.

Bambu Runcing Bukti Keberanian surabaya

Sebuah monumen berdiri tegak diatas jalan Jendral Panglima Sudirman yang merupakan jalan utama lalu lintas yang padat di Kota Pahlawan ini. Monumen Bambu Runcing namanya, dengan berbentuk sekumpulan bambu runcing yang merupakan lambang semangat arek-arek Suroboyo saat melawan penjajah dengan menggunakan senjata seadanya walaupun dengan sebilah bambu yang ujungnya diruncingkan.
Bambu runcing merupakan ikon kota Surabaya selain Tugu Pahlawan. Wisatawan dengan kendaraan besar dan kecil dapat memarkir di sekitar taman sebelah timur jalan. Di ujung Jalan Embong Ploso yang menjadi pertemuan tersebut terdapat taman yang cukup teduh sehingga banyak dimanfaatkan para pengendara motor untuk santai sejenak melepas lelah.
Monumen ini terdiri dari 5 buah pilar beton yang tingginya tidak seragam dibentuk menyerupai bambu yang runcing. Ketinggian bambu runcing yang tertinggi diperkirakan sekitar belasan meter. Pada saat tertentu, pompa air dijalankan sehingga air akan keluar dari masing-masing lubang bambu. Monumen ini dikelilingi berbagai tanaman hias warna-warni sehingga tampak asri dan segar sesaat melintasi perjalanan disekitar Surabaya Pusat yang lumayan penat akan kemacetan saat menjelang pagi dan sore.

STABILITAS POLITIK DI SURABAYA

 Salah satu faktor kelancaran pembangunan di suatu daerah adalah stabilitas politik dan keamanan. Di Surabaya, upaya menjaga keamanan kota dilakukan dengan menempatkan polisi pada 22 pos Polisi Sektoral (Polsek) yang setiap hari melakukan patroli dengan kendaraan roda empat dan roda dua. Untuk ketertiban berlalu lintas ditempatkan 74 pos Polisi Lalu Lintas pada setiap traffic light di jalan-jalan utama atau jalan berkepadatan kendaraan yang tinggi.
Untuk menjaga dan memelihara keamanan di pusat-pusat perbelanjaan, industri, sekolah, bank, pemukiman penduduk dan sarana vital lainnya, terdapat satpam yang dilatih langsung oleh polisi. Bentuk partisipasi lain masyarakat dalam menjaga keamanan kota dilakukan dengan Siskamling (Sistem Keamanan Lingkungan) yang dilakukan secara partisipatif oleh warga atas lingkungan sekeliling tempat tinggalnya.
Keamanan kota Surabaya juga didukung oleh Pemadam Kebakaran (PMK). Dengan 391 personil, 256 kendaraan  mobil PMK serta 23 sumur untuk air pemadaman api, PMK selalu siap melayani selama 24 jam.
Pada 2 Juni 2010 lalu, Surabaya baru saja menggelar Pemilihan Kepala daerah. Hasil pemilihan umum ini menegaskan kepercayaan warga Surabaya pada kepimpinan Walikota Tri Rismaharini yang memenangkan 367.472 (40,9%) suara dari total 899.219 suara sah yang ada. Tri Rismaharini dan Bambang DH dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Periode 2010 – 1014 pada 28 September 2010.
Selama tahun 2010 di Surabaya tercatat ada beberapa kali demo. Misalnya pada 1 Mei 2010, untuk memperingati hari buruh internasional (may day), sebanyak 10.000 buruh memadati jalan kota Surabaya, mulai dari Gedung Negara Grahadi, Kantor Gubernur Jawa Timur dan Gedung DPRD Jatim. Para buruh tersebut bukan hanya berasal dari Surabaya saja tetapi juga Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan Pasuruan. Di akhir tahun 2010 tepatnya pada 22 Desember, juga terjadi demo dengan jumlah massa ± 10.000 ribu orang. Mereka berasal dari seluruh perusahaan yang berada di Surabaya. Demonstrasi yang terpusat di Kantor Gubernur Jawa Timur tersebut dilakukan terkait kebijakan Gubernur Jatim yang menetapkan UMK Kota Surabaya lebih rendah dari kab. Gresik.
Meskipun terjadi beberapa kali demonstrasi, hal tersebut tidak sampai mengganggu stabilitas politik dan keamanan di Surabaya, sehingga para investor tidak perlu takut untuk tetap menanamkan modalnya di kota ini.
Salah satu faktor kelancaran pembangunan di suatu daerah adalah stabilitas politik dan keamanan. Di Surabaya, upaya menjaga keamanan kota dilakukan dengan menempatkan polisi pada 22 pos Polisi Sektoral (Polsek) yang setiap hari melakukan patroli dengan kendaraan roda empat dan roda dua. Untuk ketertiban berlalu lintas ditempatkan 74 pos Polisi Lalu Lintas pada setiap traffic light di jalan-jalan utama atau jalan berkepadatan kendaraan yang tinggi.
Untuk menjaga dan memelihara keamanan di pusat-pusat perbelanjaan, industri, sekolah, bank, pemukiman penduduk dan sarana vital lainnya, terdapat satpam yang dilatih langsung oleh polisi. Bentuk partisipasi lain masyarakat dalam menjaga keamanan kota dilakukan dengan Siskamling (Sistem Keamanan Lingkungan) yang dilakukan secara partisipatif oleh warga atas lingkungan sekeliling tempat tinggalnya.
Keamanan kota Surabaya juga didukung oleh Pemadam Kebakaran (PMK). Dengan 391 personil, 256 kendaraan  mobil PMK serta 23 sumur untuk air pemadaman api, PMK selalu siap melayani selama 24 jam.
Pada 2 Juni 2010 lalu, Surabaya baru saja menggelar Pemilihan Kepala daerah. Hasil pemilihan umum ini menegaskan kepercayaan warga Surabaya pada kepimpinan Walikota Tri Rismaharini yang memenangkan 367.472 (40,9%) suara dari total 899.219 suara sah yang ada. Tri Rismaharini dan Bambang DH dilantik sebagai Walikota dan Wakil Walikota Periode 2010 – 1014 pada 28 September 2010.
Selama tahun 2010 di Surabaya tercatat ada beberapa kali demo. Misalnya pada 1 Mei 2010, untuk memperingati hari buruh internasional (may day), sebanyak 10.000 buruh memadati jalan kota Surabaya, mulai dari Gedung Negara Grahadi, Kantor Gubernur Jawa Timur dan Gedung DPRD Jatim. Para buruh tersebut bukan hanya berasal dari Surabaya saja tetapi juga Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan Pasuruan. Di akhir tahun 2010 tepatnya pada 22 Desember, juga terjadi demo dengan jumlah massa ± 10.000 ribu orang. Mereka berasal dari seluruh perusahaan yang berada di Surabaya. Demonstrasi yang terpusat di Kantor Gubernur Jawa Timur tersebut dilakukan terkait kebijakan Gubernur Jatim yang menetapkan UMK Kota Surabaya lebih rendah dari kab. Gresik.
Meskipun terjadi beberapa kali demonstrasi, hal tersebut tidak sampai mengganggu stabilitas politik dan keamanan di Surabaya, sehingga para investor tidak perlu takut untuk tetap menanamkan modalnya di kota ini.


Surabaya Hero City

besar yang berkembang ini adalah ibu kota Jawa Timur, rumah bagi para pejuang kemerdekaan, sehingga dikenal dengan nama Kota Pahlawan. Kota ini dahulunya merupakan pusat perdagangan bagi kerajaan Majapahit, Singosari, dan Kediri. Terletak di muara sungai Brantas, Surabaya secara resmi didirikan pada tahun 1293 di tempat pertarungan legendaris antara hiu (sura) dan buaya (baya).

Saat ini Surabaya menjadi kota industri modern, pusat ekonomi dan perdagangan Jawa Timur, dan juga sebagai rumah bagi TNI Angkatan Laut. Surabaya memiliki luas daerah terbesar kedua setelah Jakarta. Dalam hal populasi serta perdagangan, kota inipun bukan tempat yang sepi kegiatan. Surabaya memiliki jumlah penduduk kira-kira 3 juta jiwa, sehingga Anda tidak akan pernah merasa kesepian di kota ini.
dengan mall-mall modern yang banyak berdiri, bangunan zaman kolonial dan pusat bisnis, kota ini mewakili percampuran berbagai budaya Jawa dengan pembangunan industri modern. Bagi pengunjung, tujuan wisata utama di Surabaya diantaranya adalah kebun binatang dan museum Sampoerna. Dengan tersedianya jembatan baru, Suramadu, yang menghubungkan Surabaya dengan Pulau Madura di arah utaranya, Anda juga dapat mengunjungi Madura dimana Anda dapat merasakan kesenangan dan ketegangan dalam  acara khas karapan sapi. Kota ini juga merupakan tempat ideal untuk mengawali petualang ke tujuan wisata lain yang terdapat di Jawa Timur seperti Gunung Bromo atau menikmati hawa sejuk di pegunungan Malang dan keindahan alam di dataran tinggi Ijen.